Sabtu, 05 Januari 2019

Pabrik Kawat Bronjong Jakarta | SNI

Mengantisipasi Longsor dengan Kombinasi Kawat dan Bronjong

Jika anda ingin membangun rumah atau bangunan yang kokoh, tetapi ternyata area pembangunan yang anda miliki adalah area yang rawan longsor, anda bisa mensiasatinya. Hal ini perlu dipersiapkan dan disiasati sejak awal karena jika tidak, maka akan membahayakan bangunan yang sudah dibangun dengan maksimal, dan tentunya juga membahayakan orang yang berlindung atau tinggal didalamnya. 

Maka dari itu, diperlukan satu inovasi seperti penahan tebing. Penahan tebing menggunakan bronjong banyak digunakan pada tebing-tebing tanah untuk menahan tanah agar tidak longsor, juga tebing sungai pada pelaksanaan pekerjaan normalisasi sungai atau untuk mengatasi gerusan air sungai yang deras.

Pabrik Kawat Bronjong

Kawat Bronjong adalah kotak yang terbuat dari anyaman kawat baja berlapis seng yang pada penggunaannya diisi batu-batu untuk pencegah erosi, yang dipasang pada tebing-tebing, tepi-tepi sungai, yang proses penganyamannya mengunakan mesin. Sifat tampak bronjong kawat harus kokoh, bentuk anyaman heksagonal dengan lilitan ganda dan berjarak maksimum 40 mm serta harus simetri. 

Lilitan harus erat tidak terjadi kerenggangan hubungan antara kawat sisi dan kawat anyaman harus dililit minimum tiga kali sehingga kawat mampu menahan beban dari segala jurusan. 

Kawat Bronjong biasa digunakan untuk pencegahan erosi dari tanggul sungai, pelindung keluaran gorong- gorong, pelindung tiang jembatan dari gerusan akibat arus/ aliran air, pelindung garis pantai akibat gelombang, pemecah gelombang/ breakwater, pelindung tanah longsor dengan konstruksi dinding penahan tanah dari batu, dan lain sebagainya. Oleh sebab itu, karena kegunaannya sangat besar, maka diperlukan sepesifikasi konstruksi yang pas dan tepat.

Distributor Kawat Bronjong
Bronjong harus terbuat dari bahan baja karbon rendah berlapis galvanis tebal, minimum untuk kawat anyaman harus 0, 26 kg/ m2, untuk kawat tulangan tepi harus 0, 275 kg/ m2, untuk kawat pengikat harus 0, 24 kg/ m2, yang memenuhi BS 1052/ 80 dan BS 443/ 82. Sementara itu, kawat juga harus dianyam agar kekuatannya saling tertopang. 

Anyaman harus merata berbentuk segi enam yang teranyam dengan tiga lilitan dengan bukaan lubang kira-kira 80 mm x 110 mm ( toleransi ± 10% ) , dengan kuat tarik anyaman sebesar 42 – 50 kN/ m. Keliling tepi dari anyaman kawat harus diikat pada kerangka bronjong sehingga sambungan-sambungan yang diikatkan pada kerangka harus sama kuatnya seperti pada badan anyaman.

satu Pabrik terbesar di Asia yang memproduksi kawat bronjong Gabion berkualitas Standar Nasional Indonesia ( SNI 03-0900-1999 ) dan kawat bronjong PVC ( SNI 03-3046-1992 ) dan Standar Internasional, bahan baku terbuat dari kawat Galvanis baja ringan dengan 41-53 dengan kekuatan /mm2 kgf yang mengacu pada Standar Nasional Indonesia ( SNI 03-6154-1999 ) dan British Standar ( BS 1052-1080 dan BS 443 ), selain itu jaminan kualitas produk kami mengikuti Standar Dunia melalui tubuh sertifikat ISO 9001 : 2008.
  • KEGUNAAN KAWAT BRONJONG :
  1. Pencegahan erosi pada tanggul sungai
  2. Perlindungan Gorong-gorong
  3. Perlindungan penyangga jembatan
  4. Perlindungan garis pantai
  5. Dll
  • MENYEDIAKAN : 
  1. Kawat bronjong gabion ( SNI 03-0900-1999 ) produksi mesin
  2. Bronjong PVC ( SNI 03-3046-1992 ) produksi mesin
  3. Geotextile 150-300 Gr
  4. Wire Netting dengan lebar 1-4 meter, dengan panjang 50-150 meter
  5. Sack Gabion dengan panjang 2-4 meter, dengan diameter 0.45-0.85 meter
  • SPESIFIKASI KAWAT BRONJONG GABION SNI : 
  1. Jumlah lilitan : 3 lilit : Minimum 3 Standar SNI
  2. Lubang anyaman (mm) : 80,82×10,98 : 80+4 x 100+5 Standar SNI
  3. Jarak Lilitan (mm) : 33,16 : Minimum 40 Standar SNI
  4. Kuat tarik kawat anyaman (kgf/mm2) : 47,64 : Minimum 41 Standar SNI
  5. Kuat tarik kawat sisi (kgf/mm2) : 47,17 : Minimum 41 Standar SNI
  6. Kuat tarik kawat pengikat (kgf/mm2) : 51,62 : Minimum 41 Standar SNI
  7. Tahan kawat puntir anyaman : 72 : Minimum 28 Standar SNI
  8. Tahan kawat puntir anyaman : 60 : Minimum 62 Standar SNI
  9. Tahan kawat puntir anyaman : 78 : Minimum 38 standar SNI
  10. Lapisan seng kawat anyaman (g/m2) : 281,59 : Minimum 260 Standar SNI
  11. lapisan seng kawat sisi (g/m2) : 277,66 : Minimum 275 Standar SNI
  12. Lapisan seng kawat pengikat (g/m2) : 272,92 : Minimum 240 Standar SNI

0 komentar:

Posting Komentar